Viral di Media Sosial: Warga Sejangko 1 Kecamatan Rantau Panjang Hidup di Gubuk Reot, PPWI Ogan Ilir Mengecam Keras. - WARTA GLOBAL SUMSEL

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Viral di Media Sosial: Warga Sejangko 1 Kecamatan Rantau Panjang Hidup di Gubuk Reot, PPWI Ogan Ilir Mengecam Keras.

Kamis, 09 Januari 2025
Viral di Media Sosial: Warga Sejangko 1 Kecamatan Rantau Panjang Hidup di Gubuk Reot, PPWI Ogan Ilir Mengecam Keras. 
Ogan Ilir,WARTA GLOBAL. id  kamis-09-01-2025. 
 Sumatera Selatan 
– Sebuah kisah memilukan mengenai kehidupan warga miskin di Desa Sejangko 1, Kecamatan Rantau Panjang, Kabupaten Ogan Ilir kembali mencuat ke publik melalui media sosial. Warga setempat yang hidup di dalam gubuk reot tak layak huni dan kondisi kesehatan yang sangat memprihatinkan, menjadi perhatian luas setelah viral di Facebook. Kisah ini semakin memperlihatkan kontras mencolok dengan anggaran besar yang dikeluarkan pemerintah setempat untuk merayakan Hari Ulang Tahun Kabupaten Ogan Ilir, yang menghabiskan milyaran rupiah.

Menurut informasi yang beredar, warga Desa Sejangko 1, Kecamatan Rantau Panjang, kabupaten Ogan Ilir, hidup dalam keadaan sangat memprihatinkan. Mereka tinggal di sebuah gubuk reot yang tidak layak huni, dengan kondisi yang sangat memperihatinkan, bahkan jauh dari standar kehidupan yang seharusnya. Keadaan ini semakin parah dengan adanya masalah kesehatan di antara warga tersebut, yang tampaknya tidak mendapat perhatian yang memadai dari pemerintah setempat.
Padahal, di tengah kondisi yang sangat sulit ini, pemerintah daerah justru menggelontorkan dana besar untuk acara-acara perayaan HUT Kabupaten Ogan Ilir, yang menelan biaya hingga milyaran rupiah. Hal ini menimbulkan kekecewaan mendalam dari warga dan berbagai pihak yang peduli terhadap kesejahteraan masyarakat.

Kondisi ini memicu protes keras dari PPWI (Persatuan Pewarta Warga Indonesia) Kabupaten Ogan Ilir. Ketua PPWI Kabupaten Ogan Ilir, Bapak Fidiel Castro, menyatakan kekecewaannya atas sikap pemerintah daerah yang dianggap tutup mata terhadap penderitaan warganya. 

"Sangat miris melihat kenyataan ini. Di saat pemerintah daerah menghabiskan milyaran rupiah untuk acara-acara besar, ada warga yang hidup dalam kondisi sangat memprihatinkan, bahkan sakit-sakitan. Seharusnya, pemerintah hadir untuk memenuhi hak dasar warga, bukan hanya fokus pada perayaan-perayaan yang tidak memberikan dampak langsung kepada masyarakat. Kepala Desa Sejangko 1 juga harus bertanggung jawab karena itu adalah warganya," ujar Bapak Fidiel Castro, dalam pernyataan resminya.

PPWI Kabupaten Ogan Ilir menuntut agar pemerintah daerah segera mengambil langkah nyata untuk mengatasi kemiskinan dan memperbaiki kondisi hidup warga yang terabaikan ini. Menurut PPWI, negara harus hadir untuk memastikan bahwa hak-hak dasar warga, seperti tempat tinggal yang layak dan akses kesehatan, dapat terpenuhi.

"Negara harus hadir dalam kondisi seperti ini. Warga yang sakit-sakitan dan hidup di gubuk reot memerlukan perhatian serius dari pemerintah. Kami meminta pemerintah untuk turun tangan langsung dan memberikan solusi nyata, bukan hanya sekadar memperingati hari besar dengan dana yang sangat besar, sementara banyak warga yang membutuhkan bantuan," tambah Fidiel Castro.

Selain itu, PPWI juga menyoroti peran Kepala Desa Sejangko 1, yang seharusnya lebih responsif terhadap kondisi warganya. Kepala desa memiliki tanggung jawab besar dalam memastikan warganya mendapatkan perhatian yang layak, terutama dalam masalah kesejahteraan sosial dan pemenuhan kebutuhan dasar.

"Kepala Desa Sejangko 1 harus bertanggung jawab atas kondisi ini. Seharusnya mereka yang lebih peka terhadap kesulitan yang dialami warganya, terutama dalam hal tempat tinggal yang layak dan akses kesehatan. Kami berharap tidak ada lagi warga yang dibiarkan hidup dalam kondisi seperti ini," tegas Bapak Fidiel Castro.

Kasus ini memperlihatkan kontras yang tajam antara pembangunan fisik yang dilakukan pemerintah daerah dengan kesejahteraan sosial yang seharusnya menjadi prioritas utama. Masyarakat Ogan Ilir, terutama yang berada dalam kondisi miskin dan terpinggirkan, berharap agar pemerintah daerah lebih fokus pada peningkatan kualitas hidup rakyat dan penanggulangan kemiskinan, bukan hanya pada pemborosan anggaran untuk acara-acara seremonial.

Melalui pengawasan dari organisasi PPWI, diharapkan para pemangku kebijakan di Kabupaten Ogan Ilir dapat lebih peduli terhadap kondisi warganya yang membutuhkan, dan segera mengambil tindakan yang nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Semoga dengan adanya perhatian yang lebih dari pemerintah, warga Desa Sejangko 1 dan daerah-daerah lainnya yang mengalami nasib serupa dapat merasakan perubahan yang signifikan dalam kualitas hidup mereka. (PPWI OI)

KALI DIBACA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar