
Ogan ilir Wartaglobal.id Senin, 8 Desember 2025 – Nandes Hernandez, warga Desa Tambang Rambang, mengungkapkan bahwa kehidupan rumah tangganya yang dulu penuh kebahagiaan dengan istri dan dua anak telah hancur berantakan. Semua ini disampaikan melalui pernyataan langsung yang dia sampaikan baru-baru ini, bahkan disertai dengan untaian kata-kata yang menyiratkan rasa sedih yang mendalam, seolah-olah itu adalah syair dari hatinya yang terluka.
Menurut Nandes, kebahagiaannya yang sesungguhnya hancur setelah kedatangan sosok yang dia sebut sebagai "orang ke-3" – sosok yang terkesan seperti orang terdekat dalam keluarga, yang seharusnya membina dan membimbing. "Kehadiran dia justru bikin rumah tangga saya jadi penuh perselisihan yang memanas," ujarnya. Sambil menghela nafas dalam-dalam, dia pun mengucapkan kata-kata yang seperti syair: "Hati ku pecah seperti kaca yang jatuh, / Kebaikan dulu hilang, diganti derita yang tak terduga. / Yang seharusnya membimbing, malah menjatuhkan, / Rumah yang dulu hangat, kini hanya dingin dan sepi."
Kondisinya yang sudah tidak seperti dulu semakin memperparah situasi. Dia yang dulu gagah sehat dan mampu mencari nafkah dengan baik, kini terhalang penyakit sehingga kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga menurun. "Saya merasa terbuang seperti sampah, seolah-olah keberadaan saya tidak lagi berharga setelah tidak mampu seperti dulu," katanya. Kata-kata itu kemudian dilanjutkan dengan untaian syair lagi: "Badanku lemah, nafkah sulit kutemukan, / Dilihat seperti barang yang tak berharga lagi. / Seperti daun yang gugur di musim hujan, / Aku terbuang, tanpa tempat berteduh lagi."
Tekanan yang tak tertahankan membuat Nandes membuat keputusan sulit: meninggalkan istri dan anak-anak untuk hidup mandiri jauhnya. "Hati saya sudah hancur berkepingkeping melihat rumah tangga yang dulu bahagia jadi begini," ujarnya dengan nada tertekan namun penuh harapan. Dia juga menambahkan syair yang menyentuh: "Aku pergi, bukan karena tidak mencinta, / Tapi semoga ini jalan terbaik untukmu, cinta. / Hati ku menangis, tapi aku harus kuat, / Semoga kelak, kebahagiaan kita akan kembali terbangun."
Dia juga menyampaikan pesan untuk anak-anak dan istrinya: "Mungkin saya pergi dari kehidupan keluargamu, semoga ini menjadi jalan terbaik demi kebahagiaan anak dan istriku. Tapi bukan berarti saya melupakanmu, anak-anakku – suatu saat nanti, aku pasti akan kembali. Semoga ketika kamu besar, kau ingat kepada orang tuamu. Dan aku akan membuktikan pada dunia bahwa aku tidak seburuk yang disangkakan oleh orang yang ingin menghancurkan kebahagiaan kita. Anakmu itu juga anakku, kan?"
Ditambahkannya lagi, dengan keyakinan yang terasa dalam suaranya: "Saya selalu berdoa semoga Allah memberikan jalan yang terbaik kedepannya. Yakinlah anak-anakku, karena Allah itu tahu apa yang terbaik buat hambanya. Dan yang paling penting, Allah lebih tahu siapa yang benar dan siapa yang salah – semua ini pasti ada hikmahnya yang hanya Dia yang mengerti."
"Nanti suatu saat, saya akan mampu membangun kembali kebahagiaan yang hilang dan memberikan yang terbaik buat mereka. Untuk saat ini, saya harus berusaha sendiri terlebih dahulu," tutup Nandes, yang kini tengah menjalani kehidupan baru jauh dari keluarga dengan tekad kuat membangun masa depan yang lebih baik.
KALI DIBACA



.jpg)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar