Sengkarut Bibit Jagung Ketahanan Pangan BUMDes Tanjung Jaya, Nama Petani Diduga Fiktif – Penerima Terbesar Disebut Orang Dekat Kades - Warta Global Sumsel

Mobile Menu

Pendaftaran

Klik

More News

logoblog

Sengkarut Bibit Jagung Ketahanan Pangan BUMDes Tanjung Jaya, Nama Petani Diduga Fiktif – Penerima Terbesar Disebut Orang Dekat Kades

Senin, 29 Desember 2025
Sengkarut Bibit Jagung Ketahanan Pangan BUMDes Tanjung Jaya, Nama Petani Diduga Fiktif – Penerima Terbesar Disebut Orang Dekat Kades

OKU Selatan —Www.wartaglobal.id_Sumsel Program ketahanan pangan berupa pembagian bibit jagung oleh BUMDes Desa Tanjung Jaya, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten OKU Selatan, kembali menuai sorotan tajam. Hasil investigasi awak media menemukan dugaan pencatutan nama petani sebagai penerima bantuan bibit jagung, bahkan disinyalir melibatkan data fiktif.

Berdasarkan dokumen daftar penerima yang sebelumnya disodorkan Ketua BUMDes Tanjung Jaya, Karwani, kepada awak media pada Jumat (26/12/2025), tercatat pembagian bibit jagung tahap II sebanyak 900 kilogram kepada 37 petani dengan bibit jagung merek Pioneer jenis P32, tersebar di sejumlah kelompok tani di Desa Tanjung Jaya.
Namun, fakta di lapangan berkata lain. Sejumlah petani di beberapa dusun mengaku tidak pernah menerima maupun mengetahui adanya pembagian bibit jagung BUMDes tahap II tersebut, meski nama mereka tercantum sebagai penerima.

Salah satu ketua kelompok tani di Dusun III secara tegas membantah data tersebut. Ia menyebut beberapa anggota kelompoknya menolak menerima bibit jagung BUMDes, karena sebelumnya telah mendapatkan bantuan bibit jagung gratis dari Dinas Pertanian Pemkab OKU Selatan.

“Beberapa anggota kelompok saya memang tidak mau menerima bibit jagung jenis Pioneer P32 dari program BUMDes, karena kami sudah lebih dulu menerima bibit jagung P88–P89 dari dinas pertanian, masing-masing 12 kilogram per petani dan itu gratis,” ujarnya kepada media, Senin (29/12/2025)

Diketahui, pembagian bibit jagung BUMDes Desa Tanjung Jaya dilakukan hampir bersamaan dengan pembagian bibit jagung gratis dari pemerintah daerah melalui Dinas Pertanian. Program dinas memberikan bibit jagung jenis P88–P89 secara cuma-cuma, sementara program BUMDes menerapkan sistem pengembalian modal plus bunga.

Ketua BUMDes Tanjung Jaya, Karwani, sebelumnya menjelaskan bahwa bibit jagung Pioneer P32 tersebut harus dikembalikan setelah panen dalam bentuk uang, dengan skema harga bibit ditambah Rp15.000 per kilogram.
“Bibit jagung yang dibagikan nanti dikembalikan sesuai jumlah yang dipakai, ditambah Rp15.000 per kilo, dibayar setelah panen,” jelas Karwani saat dikonfirmasi Jumat (26/12/2025).

Bantahan keras dari para petani yang merasa namanya dicatut sebagai penerima bantuan memunculkan dugaan serius adanya mark-up data penerima dan rekayasa administrasi dalam program ketahanan pangan BUMDes tersebut.
Seorang warga Desa Tanjung Jaya yang mengaku namanya tercantum sebagai penerima fiktif menyebut bahwa penerima bibit dalam jumlah besar diduga merupakan orang-orang dekat kepala desa.

“Setahu saya, beberapa nama yang tercantum sebagai penerima jagung program BUMDes itu adalah anak buah Pak Pulung,” ungkapnya.
(Pulung diketahui merupakan suami kepala desa dan disebut-sebut sebagai anggota dewan).

Tak hanya itu, kuat dugaan pembelian bibit jagung dilakukan dalam dua tahap dengan total mencapai 1,4 ton atau senilai Rp189.000.000 (berdasarkan harga versi Toko Andrian Tani). Namun, kejelasan distribusi bibit dan validitas nama penerima hingga kini masih dipertanyakan.
Ironisnya, para petani yang merasa dirugikan mengaku tak berani bersuara lebih jauh atau mengambil langkah hukum.

“Gimana ya pak, kami rakyat kecil. Pengurus BUMDes itu orangnya Bu Kades, dan Pak Pulung juga anggota dewan,” keluh salah seorang warga.

Kasus ini dinilai menjadi preseden buruk tata kelola Dana Desa, khususnya pada program ketahanan pangan. Masyarakat mendesak APH, Inspektorat, dan Kejaksaan untuk turun tangan melakukan audit menyeluruh, baik terhadap pengadaan bibit, daftar penerima, maupun aliran dana BUMDes Desa Tanjung Jaya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Desa Tanjung Jaya dan instansi terkait masih belum memberikan klarifikasi resmi atas dugaan data fiktif dan penyaluran bibit jagung tersebut

(Team/Nov)

KALI DIBACA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar