KETERLAMBATAN PENCAIRAN KIP OGAN ILIR UNDUH PERHATIAN, MASYARAKAT HARAP PROSES DIJELASKAN

 

OGAN ILIR, WARTAGLOBAL.id – Menuju akhir Desember 2025, banyak orang tua dan wali murid di Kabupaten Ogan Ilir mengungkapkan kekhawatiran karena dana Kartu Indonesia Pintar (KIP) belum tercairkan. Kondisi ini membuat mereka berharap ada klarifikasi terkait proses pencairan agar kebutuhan pendidikan anak-anak tidak terganggu.

 

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Generasi Muda Peduli Tanah Air (Gempita) menyampaikan perhatiannya terkait hal ini. Budi Rizkiyanto dari LSM tersebut menyatakan telah menerima informasi dari sejumlah wali murid mengenai keterlambatan pencairan pada Rabu (25/12).

 

"Kami memahami kekhawatiran masyarakat karena KIP adalah dukungan penting bagi pendidikan anak-anak. Keterlambatan ini memang perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan kesalahpahaman," ucap Budi kepada WARTAGLOBAL.Iid pada Kamis (25/12).

 

Menurutnya, semua tahapan pencairan perlu dijelaskan secara terbuka oleh pihak terkait untuk memastikan proses berjalan sesuai aturan dan hak siswa tetap terjamin.

 

"Kami mengharapkan Dinas Pendidikan Kabupaten Ogan Ilir dan pihak terkait segera melakukan klarifikasi serta evaluasi. Semua pihak harus bekerja sama agar dana ini tepat sasaran," jelasnya.

 

LSM Gempita juga siap menjadi jembatan bagi masyarakat yang ingin menyampaikan informasi atau pertanyaan terkait KIP. Mereka mengimbau agar semua pihak bersikap objektif dan menunggu penjelasan resmi dari instansi berwenang.

 

"Kami siap bantu masyarakat mendapatkan informasi yang jelas dan akurat. Kami juga akan terus pantau perkembangannya agar program KIP bisa berjalan sesuai tujuan," tambahnya.

 

Para orang tua dan wali murid berharap klarifikasi segera dilakukan dan dana KIP bisa segera tercairkan. Mereka menyampaikan bahwa dana tersebut sangat dibutuhkan untuk buku, seragam, dan keperluan sekolah lainnya.

 

"Sangat diharapkan dana bisa cepat cair karena sangat membantu kami dalam memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak," ujar salah seorang wali murid yang tidak ingin disebutkan namanya.

 

Penulis: Iwan S